“Aku sudah melihat jutaan senja
Namun tiada yang lebih indah
Dari pada mekar senyumu sebagaimana
Sore yang sederhana”
Segala hal tentang cara memandang
hidup berubah layaknya monolog antara hati dan pikiran yang tak pernah usai. Entahlah
aku benar-benar tidak paham akan keadaan ini ? knpa tak keadaan saja yang
memahamiku mngkin akan lebih mudah. Kau tahu rasanya menjual diri hanya untuk
sebuah dugaan ? untuk waktu yang lama ini bener-benar bgtu melelahkan berusaha
memahami ritme yang tidak pernah konsisten kapan naik dan kapan akan turun.
Ada sepuluh matahari 1 berada pada
pusat galaksi bima sakti 9 berada
disekelilingmu, cukup untuk mengalihkan seluruh pandangan ku tentang kehidupan,
karna hidup = kamu dan tidak ada kamu = mati.
Menjadi dilematis antara
hari-hari yang penuh dengan harapan atau kebodohan biarlah ini menjadi
pertanggungjawaban pada diriku sendiri. Tentang bagaimana aku terlalu banyak
mengkonsumsi tentangmu menaruh hati dan bermain prasangka, dan membentuknya
sebagai suatu kebenaran absolut bernama perasaan “love is blind”. Ahhh,,,, ku bilang tetap harus ada yang dipersalahkan dalam hal ini, agar salah tindak lagi moderat dalam
kebingungannya.
Sekarang ini perasaan memang
tidak sedang baik. aku lebih suka berada pada kumpulan banyak orang karna,
ketika sendirian aku terlalu memikirkan banyak hal. tapi apa peduli perasaan ?
Apakah setiap perasaan memang harus diungkapkan ?
Menjadi positip dan menyederhanakan masalah
adalah hal terpenting untuk mengabil kembali kontrol atas diri sendiri, hidup
kembali dengan kewarasan, menebar manfaat dan kebahagiaan. Karna setiap dari
kita adalah istimewa maka tidak seharusnya mengalami kesedihan secara
berkepanjangan. Yolo do just do the right
things.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar