Minggu, 28 Januari 2018

Hari Pertama di SDN Pekon Paku


Pagi ini dimulai dengan sifat-sifat cahaya, mulai dari cahaya merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan. Kelasku dimulai jam 9;00 WIB, yah ini hari pertama mengajar di SDN Pekon Paku pasca 3 hari menjalani kegiatan KKN.
Aku pernah denger kata-kata kayak gini “Hidup itu bukan ambisi intelektual semata tapi juga tentang pengabdian” entah dari mana asalnya kata-kata itu tapi semakin kesini kupikir-pikir ada benarnya juga.

Kesan pertama adalah anak-anak di sini sangat semangat dan antusias akan kedatangan kami mungkin, karna ini adalah ketiga kalinya ada mahasiswa KKN di pekon mereka. Anak-anak di sini juga tergolong pintar-pintar, tidak ada yang terlalu “gebleg”, warga bilang faktor geografis yang berdekatan dengan laut dan mereka yang sering makan ikan membuat anak-anak di desa ini pandai-pandai. Padahal, di sini tidak ada nelayan yang benar-benar nelayan, sampai-sampai ketersediaan ikan di sini berasal dari daerah lain. Sayang sekali bukan ?

Hari ini kami belajar IPA, maen catur dan maen kasti, bersama mereka mau tidak mau merangsangku pada hal-hal di masa lampau bukan maksud untuk bermelankolis tapi memang benar rasa-rasanya rindu masa SD. Saat bagaimana rasanya menjadi murid kelas 6 yang hebat dengan segala kekuasaanya, saat jam olahraga adalah momen menjadi keren di depan perempuan dan saat definisi “bahagia” itu masih sangat sederhana. Saya berharap kedepan akan jadi momen-momen yang hebat bersama mereka

Jumat, 29 September 2017

SEORANG JENIUS HARUS BERFIKIR ATAS DASAR KEWARASAN


Aku sudah melihat jutaan senja
Namun tiada yang lebih indah
Dari pada mekar senyumu sebagaimana
Sore yang sederhana

Segala hal tentang cara memandang hidup berubah layaknya monolog antara hati dan pikiran yang tak pernah usai. Entahlah aku benar-benar tidak paham akan keadaan ini ? knpa tak keadaan saja yang memahamiku mngkin akan lebih mudah. Kau tahu rasanya menjual diri hanya untuk sebuah dugaan ? untuk waktu yang lama ini bener-benar bgtu melelahkan berusaha memahami ritme yang tidak pernah konsisten kapan naik dan kapan akan turun.
Ada sepuluh matahari 1 berada pada pusat  galaksi bima sakti 9 berada disekelilingmu, cukup untuk mengalihkan seluruh pandangan ku tentang kehidupan, karna hidup = kamu dan tidak ada kamu = mati.

Menjadi dilematis antara hari-hari yang penuh dengan harapan atau kebodohan biarlah ini menjadi pertanggungjawaban pada diriku sendiri. Tentang bagaimana aku terlalu banyak mengkonsumsi tentangmu menaruh hati dan bermain prasangka, dan membentuknya sebagai suatu kebenaran absolut bernama perasaan “love is blind”. Ahhh,,,, ku bilang tetap harus ada yang dipersalahkan dalam hal ini, agar salah tindak lagi moderat dalam kebingungannya. 

Sekarang ini perasaan memang tidak sedang baik. aku lebih suka berada pada kumpulan banyak orang karna, ketika sendirian aku terlalu memikirkan banyak hal. tapi apa peduli perasaan ? Apakah setiap perasaan memang harus diungkapkan ?

Menjadi positip dan menyederhanakan masalah adalah hal terpenting untuk mengabil kembali kontrol atas diri sendiri, hidup kembali dengan kewarasan, menebar manfaat dan kebahagiaan. Karna setiap dari kita adalah istimewa maka tidak seharusnya mengalami kesedihan secara berkepanjangan. Yolo do just do the right things.